CARANYA SEPERTI DI BAWAH INI :
Membakar – Cara pengujian ini tergolong simple, asal sudah punya korek api kita bisa langsung mengujinya di tempat kita akan membeli batu cincin tersebut. Dan tanda cara membedakannya adalah jika setelah dibakar ia akan langsung dingin lagi maka itu sudah pasti asli.
Menggunakan cahaya – Cara membedakan asli tidaknya batu akik yang akan dibeli ini tergolong simple dan pasti semua penjual akan merelakannya dan mungkin juga mereka sudah menyiapkan alatnya untuk dilakukan pengujian setiap kali ada yang akan membeli batu cincin di tempatnya.
Dibasahi - Batu mulia atau pun yang biasa kalau dibasahi akan beda warnanya dengan yang kering, berbeda dengan plastik, ia akan tampak sama baik ia kering atau basah.
Ditimbang dengan tangan- Ini juga bisa dilakukan dengan cara menimbang menggunakan tangan untuk merasakan beratnya karena umumnya yang asli pasti akan lebih berat dari yang palsu yang terbuat dari plastik, kecuali untuk jenis batu akik berbahan kapur dan fosil yang tidak bisa dilakukan pengujian dengna cara ini.
Digores- Ini juga gampang sekali dilakukan, cukup gunakan kuku atau ujung kunci dan bisa langsung dilihat hasilnya, jika tampak goresan maka bisa dipastikan ia palsu dan terbuat dari bahan sintetis, tapi jika asli, apalagi jenis Saphire atau Ruby maka akan sulit digores karena skala kekerasannya jauh lebih tinggi, bahkan jika dibandingkan dengna batu biasa.
Cara
yang dimaksud adalah dengan memperhatikan kriteria 4 C, yaitu pada
Clarity, Color, Cut dan juga Carat. Dan empat cara penilaian inilah yang
banyak digunakan orang yang hasilnya jauh lebih akurat, walau demikian
menggabungkan semua cara yang disebutkan di atas jauh lebih baik karena
dapat meminimalisir resiko kerugian, apalagi kalau untuk batu akik yang
berharga puluhan hingga ratusan juta rupiah.