CARA MEMBERANTAS PENYAKIT MATA BIRU UNGGAS SEPERTI BEBEK ENTOK DAN AYAM

CARA MEMBERANTAS PENYAKIT MATA BIRU UNGGAS SEPERTI BEBEK ENTOK DAN AYAM

Mungkin penyakit ini sudah merambah kemana-mana dan tak asing lagi di dengar setiap peternak UNGGAS memiliki pengalaman penyakit mata biru atau penyakit menular dikarenakan musim hujan, air pasang yang menyebab kan suhu menjadi dingin dan kesehatan unggas tersebut menjadi menurun dan menular. tidak perlu panjang lebar di bawah ini penjelasan dan step cara pengobatannya yang cukup mudah dan efektif.
.Saya hanya mencatat kegiatan dalam pemeliharaan ternak khususnya entok. Berikut gejala umum yang nampak dan munculnya tiba-tiba yaitu:
  •          Tidak Nampak Aktif, Lesu dan Tidak Selera Makan.
Gejala awal entok yang sudah terinfeksi penyakit ini biasanya akan menjadi lesu dan tidak berselera makan.Kita harus bisa mengetahui kapan entok itu istirahat atau tidak.Ini yang seringkali kita tidak tanggap dengan gejala awalnya.
 
  •         Mata Berwarna Biru/Pudar
Ciri khas yang cukup mencolok adalah perubahan warna mata menjadi kebiruan atau pudar memutih. Pada tahap ini ketika mata sudah benar-benar berubah warna maka entok akan kesulitan untuk melihat, sebab ketika mau dipegang tdk merespon tetapi ketika mata yang masih sehat melihat baru merespon. Sehingga menurut saya entok tidak akan lagi respon terhadap keadaan sekitar. Dan biasanya dalam tahap ini akan sangat sulit untuk di pulihkan lagi.
  •       Mulutnya Berbau Busuk.
Jika entok mulutnya sudah berbau busuk sudah cukup terlambat bagi kita untuk mengobatinya, sebab bau busuk mungkin berasal dari temboloknya yang sudah tidak lagi bisa mencerna apapun yang masuk.
  •        Kejang-kejang.
Untuk entok yang masih muda kurang dari sebulan, lebih sulit mendeteksi awal.Sebelum kejang entok muda hanya diam atau tidak aktif namun masih nampak sehat saja bagi yang belum berpengalaman.Beberapa saat kemudian entok muda langsung kejang-kejang dengan kepala berputar-putar ke belakang. Pada tahap ini pengalaman saya, entok kita tidak akan bisa diselamatkan lagi.Namun entok dewasa masih mampu bertahan lebih lama meski warna mata sudah berubah.Sebelum dari mulutnya keluar bau busuk, masih bisa mencerna makanan hanya saja entok tidak lagi berselera untuk makan dan minum. Namun jika mulutnya sudah mengeluarkan bau busuk akan sangat susah untuk bisa pulih. Berbeda dengan ayam, jauh lebih cepat mengalami kematian ketika sudah terinfeksi.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Pada awal mulai coba pelihara memang terasa mudah dan berkembangbiaknyapun cepat.Sekali bertelur seekor entok mampu bertelur belasan yang sedikit lebih banyak dari ayam, namun hampir semuanya jadi.Tinggal kasi makanan rutin 3X sehari dengan air minum yang cukup, dan yang penting juga jaga kebersihan kandang setiap hari untuk mencegah penyakit.Namun ketika musim hujan tiba, kita harus ekstra waspada sebab penyebaran penyakit meningkat.Bulan Desember-Januari menjadi bulan paling rawan apalagi ketika mulai banyak angin yang cukup besar berhembus, kuman yang ada makin mudah menyebar dan menular. Apesnya kalau ada salah satu atau dua yang terkena maka dengan cepat akan menular. Tidak hanya menular ke sesama entok tapi menjangkau ayam dan bebek juga kalau ada interaksi.Dan jangan kaget juga kalau dalam waktu singkat hewan ternak kesayangan kita ludes di mangsa penyakit keren ini.Inipun juga bikin pusing kepala saya karena hanya bisa melihat semua ternak mati dan kesibukan berikutnya adalah sibuk mengubur.Rugi? Ya pastilah, tapi yang namanya berusaha tidak selesai ketika semua habis, tetapi bangkit lagi dan lagi dan lagi…. Berbagai obat tidak manjur, berbagai tips hasil browsing juga sia-sia bahkan baca-baca artikel di internet banyak sekali peternak-peternak yang mengalami juga namun tidak tahu obatnya juga-setidaknya sampai saya bikin tulisan ini. Penyakit mata biru, wow namanya aja keren gitu, namun banyak merugikan.Lalu apakah ini termasuk temennya flu burung ya?Sama-sama begitu mematikan ternak.
Saya mulai pelihara entok lagi yang ketiga kali, baru kurang dari dua tahun sudah hampir seratus ekor dari hanya beberapa pasang entok saja soalnya masih berhati-hati karena pengalaman yang sudah-sudah.Cerita dimulai ketika musim hujan 2014 tiba.Bulan Desember-Januari2015 itu hujan intensitas sangat tinggi disertai demam eh angin yang kenceng-kenceng.Dimulai ketika ayam bangkok saya tiba-tiba bersin-bersin.Belum selesai diobati eh entok ada yang kena, dan dimulailah cerita ini.Awalnya Cuma satu satu yang kena tapi kemudian kena bareng-bareng.Haduh obat gak ada yang manjur, dan berjatuhanlah namun bukan satu per satu tapi banyak-banyak.Satu entok dengan lebih dari dua puluh anak-anaknya tiba-tiba habis dalam sehari, namun sayang bukan lagi bercanda tapi mati beneran.Bahkan ayam yang lagi mengeram telurpun mati di kandang.Pusing mikirin, ayam habis tinggal seekor tapi itupun masih kecil krn di asingkan.
step ke 2 dan penutup
Entok kini tinggal sedikit namun hanya dewasa semua karena anak-anak yang masih muda tidak mampu bertahan, baru menetas saja langsung lesu dan segera mati.Sisa tinggal kurang dari sepuluh ekor saja, itupun sudah positif terinfeksi juga. Karena obat tidak ada yang mampu mengobati, mau tidak mau harus berpikir pake cara alami saja.Dari cerita temen sayur atau daun-daunan banyak manfaat bagi kesehatan. Akhirnya dari tips temen dipilihlah daun pepaya. Meski gak ngerti juga berhasil apa tidak, namun saya sendiripun suka masakan dari daun pepaya, pahit-pahit asyik gitu dan menyehatkan lagi.Mungkin bagus juga buat entok pikirku.
Namanya juga coba-coba, gak ada salahnya kan dicoba daripada mati sia-sia? Saya lalu ambil sehelai daun pepaya untuk disulap jadi obat alami bagi entok-entok terakhir. Berikut tata caranya:
      v  Ambil sehelai daun pepaya yang masih segar dan hijau.
      v  Bersihkan daun pepaya dengan air mengalir.
      v  Rebus daun pepaya dan tambahkan air secukupnya.
     v Peras daun pepaya yang sudah di rebus itu dan berikan pada entok yang sakit 3X sehari tapi secukupnya saja atau campurkan pada air minum untuk yang masih mampu bertahan agar mencegah tertular.
Namun untuk entok yang tidak selera makan atau sudah mengalami perubahan warna mata kita harus lebih aktif untuk memberi makan, yaitu dengan memaksa entok yang sakit itu makan. Berikut cara saya memberi makan pada entok yang sudah tidak mampu untuk makan sendiri:
      §  Siapkan makanan untuk entok(Kalau sehat saya biasa kasi nasi bekatul atau konsentrat).
      §  Ambil sisa daun pepaya yang sudah di rebus tadi daripada dibuang.
      §  Bungkus nasi atau makanan untuk entok secukupnya dengan daun pepaya itu kurang lebih sebesar
         kelereng saja.
      §  Masukkan ke dalam mulut entok dan dorong ke dalam, sebab kalau hanya di luar pasti akan di buang lagi. 
         Kalo kita jijik ya gak bisa.
     §  Beri makan secukupnya 3X sehari dan beri minum dari air rebusan daun pepaya tadi(Ingat secukupnya 
         saja).
    §  Lakukan setiap hari sampai sekitar 3-4 hari, jika masih mampu bertahan kemungkinan besar entok bisa pulih.Karena efek penyakitnya entok seperti pusing dengan kepala yang di putar-puter ke belakang, tapi tidak apa-apa.
     §  Jika mata entok sudah pulih spt semula maka entok sudah mulai sembuh namun kadang kebiasaan memutar kepala ke belakang masih ada.
    §  Kalau sudah pulih total entok bisa dilepaskan kembali dan kebiasaan kepala yang berputar-putar ituakan hilang dengan sendirinya.

NB:Untuk mencegah penularan penyakit, gunakan sarung tangan dan cuci bersih tangan setelah setiap selesai memegang ternak yang sakit.
Saat sampai tulisan ini muncul yaitu sekitar satu setengah bulan sejak mulai terapi pengobatan, entok yang semula hampir co id itu sekarang sudah pulih dan siap bertelur…
Satu entok yang hampir mati lainnya juga sudah pulih namun belum siap bertelur karena masih pemulihan luka karena tertabrak sepeda motor dan luka robek cukup parah dan kaki putus satu shg pengobatan agak lama. Namun sekarang kaki sudah tersambung dan luka sudah kering hanya saja butuh waktu untuk kuat kembali.Kaki sudah bisa buat jalan meski terpincang.
Entok sisanya yang diberi minum air campuran perasan daun pepaya mampu bertahan tanpa pemeliharaan khusus karena tidak kena dampak seperti yang lain.
Semoga catatan pengalaman ini bisa bermanfaat.Waspadalah setiap pergantian ke musim hujan, lebih baik sedia payung sebelum hujan.Sebab penyakit ini tak kulihat setelah bulan-bulan itu lewat.Akhir februari sudah tidak nampak ada ternak terinfeksi.Namun tidak ada salahnya tetap waspada.